Sabtu, 25 Desember 2010

Kata Motivasi part 2

Jangan pernah menyesali masa lalu, karena kadang dari masa lalu itu kita mendapat pelajaran.

Apapun yang telah terjadi di masa lalumu, biarkanlah. Tanpa masa lalu, kita tidak akan mendai seperti sekarang. 

Lakukanlah sebuah perubahan, selama perubahan itu mengarahkan pada kebaikan.

Jangan pernah berpikir kalau kita gagal itu berarti kita tidak berusaha. Justru kegagalan itu datang setelah kita mengusahakan, namun dalam beberapa hal Tuhan belum mengijinkan kita untuk berhasil.

Tuhan pasti punya rencana tentang apa yang kita raih saat ini. Yakinilah itu sekarang.

Apapun yang kita raih sekarang, yakinilah bahwa itu dari Tuhan. Kita mungkin berpikir, kita sudah berusaha namun hasilnya tidak sesuai yang kita harapkan. Itu adalah masalah waktu.

Waktulah yang menunjukan kebesaran Tuhan. Waktu jugalah yang menunjukan keberhasilan kita.

Siapapun kita, yakinilah bahwa kita orang yang besar. Besar dalam berkarya dan besar dalam berpikir.

Yakinilah pada dirimu bahwa, sesungguhnya kita bisa bangkit dan memperbaiki semuanya.

Yang berlalu biarlah berlalu. Sekarang adalah waktunya untuk menciptakan masa depanmu tanpa rasa penyesalan.

Seseorang punya masa depan yang baik, karena mereka belajar dari masa lalu yang buruk. Tapi, seseorang yang punya masa depan yang buruk karena mereka terlena dengan masa lalunya yang baik.

Jadikanlah hidupmu sekarang lebih baik dari sebelumnya. Dan ciptakanlah hidupmu yang penuh arti, agar kamu tidak menyesal dengan hidupmu sendiri.

Hidup adalah hidup. Mati adalah mati. Namun, kita tidak akan mati kalau kita tidak hidup. Jadi, gunakan waktumu sebaik – baiknya sebelum waktu akan menjemputmu.

Renungkanlah, siapa dirimu di masa lalu. Apakah kau sudah jadi yang terbaik? Jika belum, inilah waktunya untuk mengubah dirimu menjadi orang yang paling baik diantara yang terbaik.

Sabtu, 06 November 2010

Kata Motivasi part 1

 
Tanpa bermimpi, kita tidak akan berhasil. Karena semua keberhasilan berawal dari mimpi.

Keberhasilan bukan tergantung pada keahlian, tapi bergantung pada kemauan.

Kasih sayang dapat menjadikan kita menjadi orang yang berhasil.

Tanpa orang lain, kita bukanlah siapa – siapa.

Menuju kesuksesan bagaikan belajar mengendarai sepeda.

Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Justru awal kita untuk kembali berkarya.

Jangan pernah salahkan Tuhan jika kita gagal, karena Tuhan justru mempersalahkan kita kalau kita tidak bangkit.

Saat kita gagal, itu bukan karena Tuhan benci dengan kita. Justru saat itulah, Tuhan begitu menyayangi kita.

Jadikanlah orang disekitarmu sebagai motivasi bagi dirimu.

Semua orang tidak akan berhasil tanpa dukungan dan doa.


               
                 

KISAH ABI DAN ABU


Ini kisah tentang abi dan abu yang sedang belajar mengendarai sepeda. Awalanya Abi tidak ingin belajar naik sepeda, karena dia takut jatuh dan terluka. Tapi karena ayahnya yang membujuk Abi untuk naik sepeda akhirnya Abi mau. Meskipun saat dia mencoba naik sepeda,  dia sudah tegang dan tidak yakin kalau dia akan bisa. Pertama, ayahnya memegangi sepeda saat Abi mencoba mengendarainya. Itu dilakukan agar abi mulai melatih keseimbangannya. Itu dilakukan si ayah selama tiga hari. Si ayah mulai berpikir bahwa kalau dia terus memegangi Abi, kapan dia bisa naik sepeda sendiri? Akhirnya pada hari ke-4, si ayah memutuskan untuk mengawasi Abi saja naik sepeda. Dengan perasaan takut, abi pun mulai menaiki sepedanya. Dia pun mulai mengayuh perlahan – lahan dan sepedanya pun mulai berjalan. Namun beberapa saat kemudian, abi terjatuh dari sepedanya. Kaki Abi pun terluka cukup parah. Sejak saat itu Abi tidak pernah mau jika diajak ayahnya untuk belajar naik sepeda. 

          Melihat Abi belajar naik sepeda, membuat Abu ingin sekali naik sepeda. Lalu Abu meminta ayahmya untuk mengajarinya, tapi si ayah malah menolak karena si ayah sedang sibuk dengan pekerjaannya. Karena ayahnya tidak bisa mengajarinya, Abu pun  meminta ibunya untuk mengajarinya. Ibunya pun menolak dengan alasan, si ibu tidak bisa naik sepeda, jadi mana mungkin orang yang tidak bisa naik sepeda malah mengajari orang naik sepeda. Abu pun sedih, padahal dia ingin sekali naik sepeda. Akhirnya dia memutuskan untuk belajar naik sepeda sendiri. Dia pergi ke taman dengan menuntun sepedanya. Lalu dia menaiki sepedanya, dan mulai mengayuh pedal sepeda secara perlahan. Sepedanya pun berjalan tapi belum stabil dan beberapa saat kemudian dia terjatuh dan kakinya pun terluka. tapi dia menghiraukan rasa sakit itu, dia mencoba kembali menaiki sepedanya dan mengendarainya. Lagi – lagi dia terjatuh. Karena kakinya begitu sakit, Abu pun memutuskan untuk pulang dan melanjutkannya besok. 

          Keesokan harinya, dia kembali ke taman dan mencoba menaiki sepedanya kembali. Meskipun mengendarainya sudah agak stabil tapi tetap saja jalannya belum lurus. Dan untuk ketiga kalinya, dia terjatuh lagi. Tapi dia tidak menyerah, dia trus mencoba meskipun pada akhirnya dia terjatuh lagi. Dan kalau dihitung, pada hari itu dia sudah jatuh hampir 3 kali. Namun dia trus mencobanya. Saat hari sudah mulai sore, kembali dia mencobanya. Saat percobaan kali ini, Abu mulai stabil mengendarainya dan jalannya pun mulai lurus. Abu pun sudah mulai seimbang. Akhirnya dia bisa mengendarai sepeda dengan baik, dia pun langsung berteriak sekencang – kencangnya “ yeee… saya bisa naik sepeda “. Abu pun pulang ke rumah dengan mengendarai sepeda dan saat tiba di rumah, lagi-lagi dia berteriak “ ayah, ibu aku bisa naik sepeda sekarang. Lihat ini.!! “. abu sangat bahagia.

Kita harus menjadi seperti Abu, karena abu meempunyai kemauan dan tekad yang kuat untuk bisa naik sepeda. Meskipun tidak ada yang mengajari Abu, tapi Abu membuktikan bahwa dia bisa. Tidak seperti Abi, Abi harus dipaksa terlebih dahulu oleh ayahnya sampai akhirnya dia mau. Dan setelah dia terjatuh, Abi tidak ingin belajar lagi. 

Kisah berikut menggambarkan tentang perjalanan hidup seseorang menuju kesuksesan. Pada dasarnya, tidak ada orang yang langsung berhasil. Semuanya membutuhkan proses yang panjang. Proses itu mau tidak mau harus kita jalani, meskipun kita harus jatuh, gagal dan terluka. Itu semua hal yang wajar. Karena hanya orang yang memiliki tekad dan kemauanlah yang dapat berhasil. Orang itu tidak memperdulikan bagaimana rasa sakit dan terluka. Yang hanya mereka pikirkan adalah rasa bahagia setelah mereka mendapatkan semua yang mereka inginkan. Rasa sakit dan terluka itu dapat terobati dengan rasa bangga dan bahagia setelah meraka meraih semuanya. Maka jadilah pribadi yang pantang menyerah, semangat dan sabar demi meraih sebuah kesuksesan. Dan janganlah jadi orang yang gampang menyerah, cepat putus asa dan tidak memiliki kemauan, karena orang yang memiliki sikap seperti tu tidak akan pernah meraih apa yang mereka inginkan.



HARIMAU LUCU






Ujian Bikin Otak Tambah "Encer"



Ujian sering menjadi momok bagi para siswa. Ujian juga dianggap sebagai cara untuk mengetahui kemajuan para siswa dalam belajar. Padahal, ujian justru bisa menjadi cara untuk meningkatkan daya ingat.

Para ahli menemukan bahwa ketika seseorang menjalani ujian otak akan mengumpulkan informasi dari sistem memori. Bahkan, otak justru lebih mudah mendata informasi yang berhasil dihimpun dibanding ketika proses belajar mengajar. Dengan kata lain, ujian justru akan meningkatkan daya ingat.

Menurut peneliti Kent State's Katherine Rawson, dalam otak kita terdapat informasi yang disebut "mediator". Mediator merupakan konsep, ide atau frase yang menghubungkan satu informasi ke informasi lain. Supaya mediator itu menjadi efektif, setiap ide dan konsep harus mudah diingat dan mudah tersambung dengan informasi yang coba diingat.

Dalam penelitian yang dilakukan Rawson, orang yang menjalani tes atau ujian memiliki daya ingat tiga kali lebih baik dalam mengingat materi pelajaran yang diberikan dibandingkan dengan orang yang tidak menjalani ujian.

"Ujian akan membuat mediator lebih mudah dipanggil dan membuat kita jadi lebih mudah mengingat," kata Mary Pyc, peneliti yang terlibat dalam studi ini. Ia mengatakan, ujian yang dilakukan di kelas sangat membantu daya ingat siswa, namun para siswa sebaiknya juga melakukan ujian sendiri di sela waktu belajarnya.

Tanda Baru bahwa Mars Bisa Dihuni



Pencarian planet-planet baru yang bisa dihuni masih belum berhenti. Misi lama, seperti mencari tanda-tanda kehidupan di Mars dan kemungkinan bahwa planet itu bisa dihuni hingga kini masih dijalankan.

Menggunakan spektrometer Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA, para peneliti dari Brown University baru-baru ini menemukan gundukan mineral silika di Planet Mars. Mereka menemukannya di daerah planet yang disebut Syrtis Major, tepatnya di wilayah gunung berapi Nili Patera yang berusia 3,7 miliar tahun.

Melihat letaknya yang ada di dekat gunung berapi, peneliti menduga bahwa gundukan silika itu berasal dari sumber air panas yang pernah ada di wilayah itu. Gundukan itu terbentuk ketika air panas keluar dan melarutkan batuan, membuatnya kaya akan mineral silika yang berasal dari batuan. Ketika air mendingin dan kontak dengan udara, material yang disebut hydrated silika terbentuk dan menyusun gundukan yang kini ditemukan.

Adanya gundukan silika yang berasal dari sumber air panas ini, menurut peneliti, merupakan salah satu tanda bahwa ada lingkungan kecil di Planet Merah yang bisa dihuni. "Ketika Anda punya air dan panas, seperti yang terdapat di tempat ini, Anda punya kesempatan untuk tinggal dan hidup," kata John Mustard, profesor geologi yang terlibat dalam penelitian ini.

Peneliti lain, JR Skok, yang juga berasal dari universitas yang sama, menduga bahwa adanya sumber air panas itu paling tidak menandakan, pernah ada kehidupan primitif, seperti mikroorganisme. Jika hipotesis tersebut benar, maka ia mengungkapkan, "Akan sangat mungkin untuk menemukan kumpulan fosil mikroorganisme di wilayah itu."

Sejauh ini, belum ada bukti nyata tentang adanya kehidupan di Mars. Namun, temuan adanya silika di Mars ini bukanlah yang pertama. Penemuan sebelumnya pernah dilakukan pada tahun 2007 oleh misi Mars Spirit milik NASA. Keunikan temuan ini adalah adanya gundukan silika yang utuh.

Hasil penelitian ini dipublikasikan oleh John Mustard dan JR Skok di jurnal Nature Geoscience tanggal 31 Oktober 2010. Ke depan, para peneliti berharap bisa mendeteksi seberapa mungkinkah lingkungan ini untuk dihuni, misalnya dengan melihat temperatur dan keasamannya.